Jumat, 21 Februari 2014

Sains islam 

sudah saatnya


Pagi itu,7 November 2013 ada suasana berbeda di Universitas Komputer indonesia (Unikom) Bandung.sebuah spanduk besar terpampang bertuliskan "Seminar Nasional Pendidikan Sains Islam" seminar itu pun tidak gratis.Bahkan,kata panitia, seminar yang kemudian di ikuti dengan pelatihan tentang Sains Islam juga di dukung pendanaannya oleh Direktorat jendral Pendidikan tinggi Kemendikbud.Ada sekitar 150 orang guru dari berbagai sekolah di Bandung menghadiiri acara itu.
              Seorang petinggi di kampus itu sempat berbisik,"Apa ada yang namanya Sains islam?"
Pertanyaan semacam itu tidak aneh.Hingga kini,tidak sedikit orang yang masih berpendapat,bahwa Sains itu netral sifatnya.Sains tidak bersifat islam ,kristen,Yahudi,atau Hindu.Ringkasnya,kata mereka,tidak ada "Sains islam" atau "sains kafir" Buktinya,jika kyai atau pastor di lempar dari pesawat terbang terbang,pasti akan mati.Saklar listrik dipencet oleh siapa pun, yang mukmin atau kafir,akan berdampak sama pada bola lampu salurannya.Benarkah begitu?

Pendapat itu tidak seluruhnya benar.Istilah "sains islam" sebenarnya bukan hal yang aneh.Saat ini,kita sudah mengenal berbagai istilah yang menempel kata "islam" di belakangnya,semisal,ekonomi islam,asuransi islam,bank islam,politik islam,pendidikan islam,sekolah islam,rumah sakit islam,negara islam,dan sebagainya.Maka,apakah salah,jika kata "islam"juga di tempelkan pada kata "Sains" sehingga menjadi istilah baru "sains islam"
               Istilah "ekonomi islam" digunakan untuk membedakan antara "eokonomi yang dirumuskan dari ajaran-ajaran islam"dan ekonomi kontemporer yang berbasis pada paham sekuler Barat"Begitu juga pada kata "politik islam","pendidikan islam", dan sebagainya.Sebagaimana istilah-istilah sejenis,istilah "sains islam"memilki makna yang berbeda dengan "sains sekuler" yang populer di dunia akademik dengan sebutan "western science" atau "sains Barat"
                Tidak sedikit ilmuwan yang sudah memberikan kritik terhadap sains Barat sebagai pembawa bencana bagi umat manusia.Salah satu yang cukup vokal dalam menyuarakanhal ini adalah Dr Seyyed Hossein Nasr. Pakar sains lulusan Harvard University itu mencatat dalam satu bukunya,"To day more and more people are becomeing aware that the aplications of modern science, a science whitce until a few decades ago was completely western and whice has now spread to other continents,have caused directly or indirectly unprece dented environmental disasters,bringing about the real posiblity of the total collapse of the natural order."Jadi kata Houseins Nasr,kini makin banyak orang yang sadar akan aplikasi sansi modern yang total bersifat Barat (western) yang secara langsung atau tidak langsung telah menyebabkan kehancuran lingkungan,bahkan berimplikasi pada kehancuran tatanan alam secara total.Jadi memang ada "sains modern" "sains Barat",yakni sains yang di pandang bertanggung jawab terhadap kerusakan di alam ini.Sains islam tentu berbeda dengan sains seperti itu.
Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar